Kadika, Founder Impactful Writing (kiri), Rizki Alifian pegiat Perpuskita (kanan) |
“Seseorang membeli produk setelah mendengar atau membaca kata-kata yang memicu mereka ingin membeli.” - Donald Miller, Penulis StoryBrand.
***
PROJECTGAYAHIDUP.COM - Setelah sukses dengan event sebelumnya, yaitu diskusi buku The Psychology of Money karya Morgan Housel, Perpuskita Parung Panjang kembali menggelar talkshow dengan tajuk ‘Mengenal Copywriting Cara Cuan Modal Tulisan!’.
Pada acara ini, Dwi Andika Pratama atau kerap disapa Kadika, Founder impactfulwriting.com menjadi narasumber dengan Rizki Alifian, dari Perpuskita Parung Panjang, sebagai moderator.
Acara digelar pada Minggu, 31 Maret 2024 di kafe Cillo House yang beralamat di Griya, Parung Panjang.
Digelarnya talkshow belajar copywriting ini memiliki beberapa tujuan, dimana salah satu yang utama adalah mengedukasi generasi muda khususnya yang berdomisili di Parung Panjang untuk mengenal copywriting, sebuah skill yang sangat dibutuhkan di era digital saat ini.
“Kadika mengutip kata-kata dari Donald Miller, penulis StoryBrand bahwa seseorang membeli produk itu setelah mendengar atau membaca kata-kata yang memicu mereka ingin membeli.” kata Kadika.
Perbedaan Content Writing dan Copywriting
Pada acara ini, Kadika, yang pernah bekerja di perusahaan besar seperti JakCloth dan ENS Indonesia - menangani strategi digital marketing, serta memenangkan sejumlah perlombaan blog berhadiah fantastis, menyampaikan materi singkat mengenai content writing dan copywriting, serta perbedaan antara keduanya.
“Content writing itu penting untuk mengubah persepsi pembaca, sifatnya mengedukasi dan memberikan informasi. Sementara copywriting fungsi utamanya adalah sales atau penjualan. Pembaca perlu diyakinkan mengapa harus membeli produk kita. Dan itu bisa dilakukan ketika persepsinya sudah netral,” jelas Kadika.
“Copywriting itu bukan untuk disukai, tetapi untuk jualan,” ucap Kadika, mengutip kata Robert W. Bly, penulis The Copywriter’s Handbook.
Perbedaan lainnya antara content writing dan copywriting, menurut penjelasan Kadika, adalah pada media dan jumlah katanya.
Content writing biasanya memiliki jumlah kata yang lebih panjang seperti dalam artikel di blog. Sedangkan copywriting biasanya kalimatnya lebih singkat seperti tulisan di landing page.
Meski demikian, menurut pengalaman Kadika, untuk bisa membuat copywriting yang baik, seseorang mesti terbiasa dengan content writing.
Sebab, ada kerangka berpikir ketika membuat copywriting. Salah satunya adalah headline yang nge-hook, yang bisa membuat seseorang memperhatikan konten kita di tengah lautan informasi di internet.
Pentingnya Punya Blog
Dalam kesempatan ini, Kadika juga menyampaikan tentang pentingnya punya blog sebagai sarana personal branding.
Berangkat dari pengalamannya, yang berhasil direkrut perusahaan sebagai digital marketer tanpa perlu apply, semua itu tidak terlepas dari personal branding yang kuat sehingga dilirik oleh brand.
“Kadika merekomendasikan teman-teman untuk punya blog agar punya skill dan reputasi yang baik, sehingga dipercaya oleh perusahaan,” ujarnya.
Senada dengan tagline “Cuan Modal Tulisan” yang diangkat acara ini, Kadika menyampaikan bahwa blog juga bisa menjadi sarana untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.
“Nyambung dengan tema hari ini yaitu cuan modal tulisan, blog juga bisa menjadi sarana untuk menghasilkan lewat content placement. Satu content placement bisa dihargai 150 ribu sampai 300 ribu. Kalau kita yang buat artikelnya, bisa 500 ribu,” pungkas Kadika.
Post a Comment