Size 1110x120
Project Gaya Hidup
Bukan Sekadar Gaya Hidup

Talk Show Perpuskita Parung Panjang, Diskusi Buku The Psychology of Money

Apbril Romi, moderator (kiri) dan Mas Gun, pengisi acara (Kanan)

“Membelanjakan uang untuk menunjukkan kepada orang lain seberapa banyak uang yang kamu miliki adalah cara tercepat untuk mendapatkan lebih sedikit uang.” - Quote dari buku The Psychology of Money.

***

PROJECTGAYAHIDUP.COM - Pada Senin, 25 Maret 2024, sebuah komunitas baca di Parung Panjang, yaitu Perpuskita Parung Panjang menggelar Talk Show Diskusi Buku The Psychology of Money karya Morgan Housel.

Acara ini dihelat di Rise Kafe Parung Panjang dengan Mas Gun sebagai pengisi acara dan Apbril Romi sebagai moderator.

Dalam acara ini, Mas Gun mempresentasikan beberapa poin penting dari buku The Psychology of Money yang menurutnya merupakan inti dari buku tersebut.

Ada 7 poin penting yang ia rangkum dari 20 bab yang ada di buku tersebut. Ia mempresentasikan poin-poin tersebut satu demi satu kepada anggota komunitas Perpuskita dan orang-orang yang hadir.

Berikut ini 7 poin tersebut yang projectgayahidup.com rangkum pada Selasa, 26/03.

1. No one’s crazy

Dalam buku The Psychology of Money, disebutkan bahwa perilaku seseorang terhadap uang cenderung berdasarkan pengalaman pribadi, yang sifatnya unik dan berbeda-beda.

Itulah mengapa, ada pengambilan keputusan terkait finansial yang “tidak masuk akal” menurut beberapa orang, tetapi “masuk akal” bagi sebagian yang lain.

“Buku The Psychology of Money ini mengajak kita untuk lebih memaklumi pilihan setiap orang terkait keuangan. Tidak ada yang gila, pengalaman kita aja yang berbeda-beda.” Kata Mas Gun.

2. Nothing’s free

Tidak ada makan siang gratis. Ungkapan ini senada dengan isi buku The Psychology of Money. Setiap hal ada harganya, tetapi tidak semua harganya kelihatan (ditampilkan pada label).

"Seperti bermain saham, misalnya, harga yang tidak kelihatan diantaranya adalah ketidakpastian, kecemasan, kekhawatiran takut rugi, dan lain-lain,"

3. Room for error

Merencanakan keuangan sama dengan menyediakan ruang untuk kesalahan. Sebab, kita semua masih baru dan masih belajar memahami berbagai instrumen investasi yang lahir belum lama ini.

4. Save money

Mendapatkan uang berbeda dengan menyimpan uang. Menyimpan uang adalah gap antara ego dan penghasilan. Dibutuhkan kerendahan hati dan perasaan cukup agar bisa berhemat.

“Dan untuk menyimpan uang kita tidak perlu alasan khusus. Demi keamanan diri dan kebutuhan di masa mendatang seperti saat sudah berkeluarga misalnya,” jelas Mas Gun.

5. Compounding

Waktu adalah kunci dalam investasi. Hal ini dicontohkan lewat kisah Warren Buffet yang mulai berinvestasi sejak usia 10 tahun. Apabila dibandingkan dengan orang normal yang baru berinvestasi di usia dewasa, hasilnya tidak akan serupa.

“Keahlian Warren Buffet memang investasi, tapi di buku ini dijelaskan kalau rahasia sebenarnya adalah waktu,”

6. Wealth is what you don’t see

Kekayaan adalah apa yang tidak terlihat. Ada perbedaan antara wealth yang berarti kekayaan dengan rich yang artinya kaya.

Wealth terletak pada apa yang tidak terlihat yakni dengan tidak berlebihan dalam membelanjakan uang yang kita miliki.

7. Never Enough

Penting untuk mengetahui titik “cukup”. Kita harus tahu kapan waktunya untuk berhenti mengambil resiko yang mengancam.

“Kalau di agama kita diajarkan untuk bersyukur. Namanya manusia memang cenderung gak ada puasnya, tapi pada satu titik kita harus tahu kapan berhenti." pungkas Mas Gun.

Post a Comment