Photo by Antenna on Unsplash |
PROJECTGAYAHIDUP.COM - Kamu pernah ngga, kena serangan gugup waktu ditunjuk bicara di depan kelas? Atau mendadak grogi pas diminta presentasi di kantor? Walaupun sebetulnya kita sering diberi waktu buat mempersiapkan semuanya, sih. Tapi tetep aja, yang namanya bicara di depan umum meskipun keliatan gampang tapi bagi sebagian orang itu menakutkan!
Sudah pasti
penulis juga merasa begitu. Sebagai orang yang pemalu sejak kecil, penulis
sering banget meringkuk atau bahkan kabur diam-diam kalau ada di acara yang
mengharuskan bicara di depan umum.
Tapi itu
dulu. Sebelum penulis
menerapkan beberapa tips berikut. Meskipun ngga instan, tips ini udah penulis
buktiin ampuh buat ngeboost rasa percaya diri bicara di depan umum.
Hindari Overthinking
Overthinking ini
sering banget loh bikin perasaan cemas dan khawatir terhadap sesuatu yang belum
pasti terjadi. Misal nih, kita lagi di sebuah acara dan mau inisiatif bertanya
sebagai Latihan bicara di depan umum. Trus kita mikir, “Kalo pertanyaan gue ngga
berbobot gimana, ya?”, “Kalo tiba-tiba blank gimana ya?” dan pikiran-pikiran
jelek lainnya. Inget kawanku, mereka ngga bakal mau repot-repot mikirin orang
lain.
Nah, Kalau
kebiasaan ini dibiarin yang ada kita malah ngga pernah punya kesempatan melatih
diri. Dan selamanya kita akan diliputi ketakutan bicara di depan umum.
Lebayyyy.
Mindfulness
Bagi penulis,
Mindfulness jadi hal pertama yang harus sering dilatih buat ningkatin rasa
percaya diri. Kenapa begitu? Mindfulness ini ngajarin kita bersikap secara
sadar untuk lebih perhatian pada momen yang sedang berlangsung. Sehingga fokus
kita terpusat pada waktu dan tempat di mana kita sedang menjalaninya saat ini.
Jon Kabat-Zinn, Seorang Professor emeritus di
Fakultas Kedokteran Universitas Massachusetts
merumuskan seperti ini:
- On Purpose (Perhatian Secara Sadar)
- In The Present Moment (Perhatian Pada Saat Ini)
- Non Judgmentally (Tidak Menghakimi)
Sikap tidak menghakimi di sini bukan berarti kita menghentikan penilaian
di kepala kita yang biasanya terjadi secara spontan. Tapi ini soal bagaimana
kita menyikapi agar tidak terhanyut oleh penilaian sementara yang kita buat.
Bisa dibilang mindfulness ini sebagai obat penawar dari overthinking. Dengan
menerapkan mindfulness kita bakal lebih bisa mengontrol diri sendiri untuk ngga
stress dan cemas mikir apa yang belum terjadi. Yang paling penting, kita jadi
bakal lebih nikmatin hidup. Yakin deh!
Aktif Membaca
Dua tips
sebelumnya, yaitu Menghindari Overthinking dan Mindfulness kalau
kita lakukan dengan baik, cukup jadi landasan buat percaya diri ngomong di depan
umum. Nah, di tips ini penulis anggap kita sudah punya mental berani.
Pernah ngga, kamu
memperhatikan ada orang yang was wis wus mengutarakan pendapat di depan
umum?
Topiknya luas.
Argumennya cerdas. Kosakatanya ngga terbatas.
Lengkap deh
pokoknya. Udah kaya politikus!
Bisa ngga sih
kita kaya gitu? Tentu bukan hal yang mustahil dong!
Yang perlu kita
lakukan adalah terus menambah database kosakata, pengetahuan dan wawasan kita
dengan membaca. Membaca apapun. Buku, berita, majalah, bahkan thread mungkin.
Banyak hal yang bisa dibaca sehingga kita mampu menghubungkan satu hal dengan
hal lainnya. Istilahnya, Connecting the dots.
Sudah pasti
membaca juga ngebantu kita menyampaikan pendapat dengan bahasa yang lugas. Dan
pastinya menambah rasa percaya diri saat berbicara.
Coba Ambil Langkah
Inisiatif
Hah? Gimana nih
maksudnya?
Seumpama kamu
sedang ikut rapat pelaksanaan kegiatan, coba deh terlibat aktif dalam forum.
Aktif menyampaikan pendapat atau sering bertanya juga boleh.
Tips ini works
banget bagi penulis menumbuhkan mental berani.
Tapi jangan lupa
liat muka peserta forum. Kalo mukanya udah pada asem, penulis saranin kamu
berhenti sejenak :D
Tentukan Style Karaktermu
Last but not
least, Ini bukan sekedar bagaimana kita menentukan gaya berpakaian sehari-hari.
Tapi juga gestur (bahasa tubuh) dan bahasa lisan. Singkatnya, Personal Style.
Penulis misalnya, terinspirasi dari salah seorang founder teknologi raksasa yang setiap kali presentasi selalu mengenakan pakaian minimalis. Lalu Ketika berjalan menuju podium ia konsisten menegakkan kepalanya. Langkah kaki yang mantap. Postur tegap. Dan tangannya luwes bergerak kesana kemari guna mempertegas pidatonya.
Soal Bahasa lisan
tidak perlu diragukan lagi. Ia selalu bisa mendapat perhatian audience
dari kalimat pembuka. Poin-poin yang disampaikan selalu memikat dengan
kombinasi story telling yang ciamik.
Nah, kalau kita
ngga tau gaya seperti apa yang cocok, penulis menyarankan kamu bisa mengikuti role
model masing-masing. Tinggal nanti bagaimana disesuaikan dengan diri kita
agar lebih fit.
Latihan Terusssss
Kamu pasti udah
sering denger pepatah, “Practice Makes Perfect”, kan?
Yaudah, Selamat berlatih!
Referensi:
https://www.mindfulleader.org/jon-kabat-zinn
Post a Comment