Sumber gambar: project-emily.com |
PROJECTGAYAHIDUP.COM - Kalau kamu adalah Gen Z yang lahir di tahun 2000-an awal, kemungkinan saat ini kamu duduk di bangku kuliah semester 6. Tidak lama lagi, kamu akan lulus dan masuk ke “dunia yang sesungguhnya”.
Nah, agar kamu siap menghadapi “dunia yang sesungguhnya” itu, penting banget untuk mempunyai kebiasaan baik yang bakal membantu kamu untuk mendapatkan banyak opportunities kedepannya.
Baca buku Atomic Habits karya James Clear mungkin bisa menjadi salah satu solusi agar kamu bisa membangun kebiasaan baik yang sustainable alias berkelanjutan.
Ada beberapa cara yang cukup menarik untuk dicoba dari buku ini buat kamu, yang sedang mencoba membangun kebiasaan baik. Apa saja, ya?
1. Make It Obvious
Dalam buku Atomic Habits, disebutkan bahwa kita cenderung melakukan sesuatu berdasarkan rangsangan tertentu. Karena itu, ketika kamu ingin membentuk kebiasaan baik, buatlah kebiasaan yang akan kamu lakukan mudah terlihat dengan jelas.
Kalau perlu kebiasaan tersebut jadi first thing you see in the morning everyday you wake up.
Misalnya, kamu ingin membangun kebiasaan membaca al-qur’an lebih banyak setiap harinya, maka siapkan al-qur’an di tempat-tempat yang mudah terlihat oleh kamu dan mudah juga menjangkaunya, seperti di meja belajar, di meja dekat kasur, atau di tempat kamu biasa salat.
Nah, kebalikannya pada bagian ini. Buat kebiasaan buruk kamu menjadi tidak terlihat atau sulit menjangkaunya.
Masih dengan contoh yang sama, membaca al-qur’an lebih banyak setiap harinya, kamu bisa mulai menghilangkan berbagai distraksi yang menghalangi kamu dari membaca al-qur’an lebih sering, seperti scroll media sosial, misalnya.
Kamu bisa menjauhkan ponsel pada jam-jam tertentu. Jadi, kamu bisa mengisinya dengan membaca al-qur’an yang lebih mudah menjangkaunya karena selalu berada di dekat kamu.
2. Make It Attractive
Sebagai manusia, kita cenderung melakukan sesuatu yang menarik versi diri kita. Dan kurang termotivasi untuk melakukan sesuatu yang kita anggap kurang menarik atau tidak seru. Nah, ini bisa kamu manfaatkan dalam membangun habits yang berkelanjutan.
Dalam buku Atomic Habits, ada yang disebut dengan temptation bundling. Gampangnya ini adalah suatu teknik menggabungkan hal yang kita sukai dengan hal yang kurang kita sukai. Untuk apa? Ya untuk membuat kebiasaan baik yang akan kita lakukan jadi lebih menarik dong.
Misalnya, kamu ingin lebih rajin beberes rumah biar lantai tampak mengilap dan pemandangan rumah lebih enak dilihat. Kamu bisa nih menggabungkan kegiatan beberes dengan hal yang kamu sukai, seperti mendengarkan musik kesukaanmu misalnya.
Jadi sambil beberes, kamu bisa bersenandung mendengarkan lagu-lagu favoritmu. Lebih asyik, bukan?
3. Make It Easy
Seringkali, orang kembali ke kebiasaan lamanya yang tidak baik karena merasa kebiasaan baik itu susah. Benar ya, menulis 1000 kata setiap hari memang lebih susah daripada menulis beberapa kata di Instagram.
Baca buku 2 halaman setiap hari lebih mudah daripada baca buku 10 halaman setiap hari. Namun, lebih susah bukan berarti tidak bisa, lho.
Untuk poin ketiga ini, kamu bisa mulai dengan memudahkan kebiasaan baik itu. Jangan set target tinggi-tinggi dulu, mulai dengan hal-hal ringan yang mudah.
Misalnya kamu baru mau mulai kebiasaan menulis. Kamu bisa mulai menulis hal-hal yang kamu sukai terlebih dahulu, dengan jumlah kata yang tidak terlalu banyak. Kenapa jumlah katanya tidak terlalu banyak? Untuk make sure kamu bisa melakukannya secara berkelanjutan.
Setelah itu, baru kamu bisa menaikkan intensitasnya pelan-pelan. Jadi, lebih mudah bukan?
4. Make It Satisfying
Mendapat reward dari suatu kebiasaan bisa menjadi hal yang memuaskan, bukan? Nah, rasa puas yang berulang inilah yang akan membuat kita bertahan untuk melakukan suatu kebiasaan baik.
Artinya, setiap kebiasaan baik yang kita lakukan harus kita iringi dengan reward atau rasa puas, sehingga bukan hanya kebiasaan baik saja yang berulang, tapi rasa puasnya juga.
Kita ambil contoh yang ada di buku Atomic Habits itu sendiri. Disebutkan, ada sebuah perusahaan pasta gigi yang omsetnya naik lantaran mengeluarkan produk yang mengandung mint. Jadi ternyata orang lebih menyukai menggosok gigi ketika ada mint yang memberikan sensasi dingin pada mulut.
Nah, kamu juga bisa nih melakukan hal yang sama untuk membuat kebiasaan baik menjadi memuaskan.
Misalnya, dengan mencoret kalender setiap kali berhasil melakukan kebiasaan baik. Atau, memasukkan uang ke rekening khusus liburan ketika berhasil menghindari makan di luar.
Melihat coretan di kalender yang menandakan hari-hari produktif dan menyaksikan saldo untuk liburan yang bertambah merupakan hal yang memuaskan, bukan? Masa sih tidak tertarik untuk melakukan kebiasaan baik tersebut secara berkelanjutan?
Nah, itulah empat hal dalam buku Atomic Habits yang menarik untuk dicoba dalam membangun kebiasaan baik.
Selain empat hal di atas, kamu juga bisa menggunakan apa yang disebut dalam buku ini sebagai accountability buddy. Singkatnya, kamu membuat “kontrak sosial” dengan seseorang yang bisa memberikan semangat ketika mood kamu untuk menjalankan kebiasaan itu, sedang turun.
Misalnya, mengajak teman untuk nge-gym bareng dan sewa jasa trainer. Atau, membuat kesepakatan dengan seseorang bahwa kamu akan mentraktir dia makan kalau kamu absen datang ke gym. Itu kalau kebiasaan baik yang kamu ingin bentuk adalah nge-gym sih.
Ingatlah, kebiasaan baik yang kamu lakukan sekarang akan menentukan kesuksesanmu di "dunia yang sesungguhnya".
BACA JUGA: 14 Cara Mengatasi Writer’s Block yang Terbukti Ampuh, Penulis Pemula Wajib Tahu!
Aku udah baca buku ini, bagus banget. Artikel ini juga merangkum semua yang penting dari buku
ReplyDeleteSeneng banget dikomen Mbak Tika *emotmataberkaca-kaca*. Terima kasih mbak sudah mampirr
Delete